JAKARTA - Pekerja seni sekaligus aktivis hak asasi manusia, Ratna Sarumpaet turut diperiksa polisi terkait laporan dugaan kasus penghinaan penguasa. Namun, ia menilai surat panggilan tersebut tak jelas isinya sehingga ia enggan menghadiri panggilan polisi tersebut.
Ratna menilai kalau ini merupakan pengalihan isu belaka dari kasus dugaan penistaan agama.
"Kita koordinasi (dengan kuasa hukum) tak datang, orang tak jelas undangannya," kata Ratna saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (24/11/2016).
Ratna juga menerangkan, selain dia, berdasarkan informasi yang didapatnya Wulan Jamila, Ahmad Dhani, Ustadz Bachtiar Nasir, Munarman, Habib Rizieq Shihab, Eggy Sudjana, dan Amien Rais pun turut diundang Polda Metro Jaya. Dia juga tak bisa pastikan apakah semua yang dipanggil tersebut akan hadir atau tidak.
Ratna juga mengungkapkan kalau dalam surat panggilan yang diterimanya itu. Tak jelas disebutkan siapa terlapor dalam kasus penghinaan penguasa itu. Selain itu surat panggilan yang dibuat pun berantakan isinya. Dia hanya bisa menduga-duga saja berdasarkan pemberitaan di media kalau panggilan yang diterimanya terkait kasus Ahmad Dhani.
"Aku lihat ada nafsu besar di sini ingin tersangkakan orang atau apa aku tak tahu. Kalau pun ini terkait Dhani itu tak benar. Dhani kan dilaporkan oleh rakyat, harusnya yang melaporkan Presiden atau orang yang ditunjuk oleh Prseiden dong," tuturnya.
"Makanya, saya bilang ini ngawurlah, pengalihan isu atau apa ini (dari kasus penistaan agama)," pungkasnya.
(wal)