DEPOK β Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna mendatangi Mapolresta Depok untuk menemui para pelaku penjarahan di toko pakaian atau distro beberapa waktu lalu. Dalam kunjungannya itu, Pradi tampak prihatin lantaran para tersangka masih berusia remaja. Bahkan, banyak di antaranya merupakan anak di bawah umur.
βIni merupakan kunjungan kami dari Pemkot maupun pribadi saya dalam rangka mencoba memformulasikan ke depan langkah-langkah strategis apa yang dapat kita lakukan pasca tindak pidana yang melibatkan anak-anak di bawah umur ini,β ujar Pradi, Kamis (28/12/2017).
Ia mengaku telah berbincang dengan para pelaku. Kebanyakan, kata dia, merupakan warga Depok. Tapi, ada juga warga wilayah tetangga, seperti Bogor, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur.
βIni menjadi catatan, akan kami ambil langkah agar tidak terjadi hal serupa. Saya apresiasi kinerja kepolisian dengan waktu yang cepat bisa mengungkap kasus ini,β jelas Pradi.
Sebagai upaya preventif, Pemkot Depok akan segera merealisasikan pemasangan ratusan CCTV di sejumlah titik rawan sehingga bisa dikontrol di sebuah pusat pemantaun. Sehingga jika ada upaya-upaya yang mengarah ke tindakan anarkis maupun aksi kriminal lainnya bisa langsung direspons.
β2018 ini Insya Allah kami akan siapkan 100 CCTV,β katanya.
Sementara itu, hingga Kamis (28/12/2017) malam, polisi sudah menetapkan 15 orang sebagai tersangka dalam kasus penjarahan serta tindak pidana geng motor lainnya di Kota Depok.
Chandra, pemilik toko pakaian yang dijarah komplotan remaja bersenjata tajam, mengapresiasi kinerja kepolisian karena dengan cepat bisa menangkap pelaku. Ia berharap pelaku lainnya bisa ditangkap karena dari sepenglihatannya, jumlah pelaku yang menyatroni tokonya mencapai puluhan orang.
βYa senanglah (pelaku bisa tertangkap) karena saya pikir mereka membahayakan orang lain bukan hanya toko. Walaupun mereka di bawah umur, tapi yang dilakukan mereka sudah membabi buta untuk umur segitu.β ungkap Chandra saat mendatangi Mapolresta Depok, Kamis (28/12/2017).
(Baca Juga: Polisi Tangkap Ketua Geng RBR Terkait Penjarahan Distro di Depok)
Mengenai permohonan maaf Ketua Geng Jembatan Mampang (Jepang), ia sudah memafkannya. Hanya saja proses hukum harus tetap ditegakkan. βSaya sempat dengar, kalau untuk minta maaf saya maafkan tapi kalau proses hukum ya terus berlanjutlah,β katanya.
(Baca Juga: Marak Aksi Kejahatan Remaja, Kriminolog: Polisi Hanya Penindak, Pemkot Depok Harus Berperan)
Pascaperistiwa tersebut, Chandra menyatakan tidak kapok untuk membuka distronya 24 jam. βYa kalau dikatakan kapok kita ngomongin perut. Kalau kita kapok nanti kita ga makan, istri saya enggak makan. Sudah setahun setengah itu buka 24 jam. Ya sebenarnya selain saya banyak yang jual 24 jam ya warung kopi, warteg, toko baju lain juga ada yang 24 jam,β pungkasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(erh)