BEKASI - Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Indarto mengatakan, peristiwa bentrokan antar ormas berawal saat massa dari ormas Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) yang berjumlah ratusan melakukan aksi unjuk rasa di kantor Wali Kota Bekasi sekira pukul 10.00 WIB.
Saat ratusan anggota GMBI tersebut melakukan orasi di luar pagar Wali Kota Bekasi, ternyata ada 4 kelompok masa di dalam perkantoran. Akibatnya, mereka saling memprovokasi dan terjadilah benturan dengan aksi saling lempar batu.
(Baca Juga: Bentrokan Sejumlah Ormas Terjadi di Bekasi)
"Mana yang melanggar aturan akan dilakukan penegakan hukum. Sedang didata saksi korban dan sejumlah saksi mata pada kejadian itu," kata Kapolrestro Bekasi Kota Kombes Pol Indarto di Pemkot Bekasi, Kamis (25/1/2018).
Indarto menjelaskan, hingga kini pihaknya masih melakukan inventarisir kerugian akibat bentrokan tersebut. βKita sedang data jumlah yang terluka maupun kendaraan yang rusak akibat bentrokan tersebut. Tapi kondisinya sudah kondusif,β tegasnya.
Sebelumnya, ratusan anggota ormas Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) terlibat bentrokan dengan 4 ormas yang ada di Bekasi, yakni Front Betawi Rempug (FBR), Gibas, AMS, dan Forum Warga Bekasi (FWB).
Puluhan orang terluka terkena lemparan benda tumpul dan batu saat bentrokan antar ormas tersebut terjadi di depan Pemkot Bekas. Salah seorang Anggota ormas dari Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) bernama Herdi (41), mengalami luka serius di kepala.
(Baca Juga: Polisi Kejar Provokator Bentrok Ormas di Bekasi)
Bahkan, 3 mobil yang terparkir di pinggir jalan hancur akibat bentrokan tersebut. Hingga berita diturunkan, kondisi Jalan Ahmad Yani masih mencekam dan masih banyak ormas yang bertahan.
Pelayanan di kantor Wali Kota Bekasi pun hingga kini terganggu akibat bentrokan ormas tersebut. Sedangkan, kepolisian melakukan rekayasa lalu lintas di Jalan Ahmad Yani untuk menetralisir kemacetan yang terjadi di lokasi. Bahkan, jalan Ahmad Yani ditutup satu lajur. (fid)
Follow Berita Okezone di Google News
(kha)