JAKARTA – Hingga kini klub kebanggaan masyarakat Ibu Kota, Persija Jakarta, tidak memiliki stadion sendiri, untuk menggelar laga kandang ketika berlaga di kompetisi liga Indonesia, yaitu Liga 1. Alhasil ketika memainkan laga kandang yang seharusnya digelar di stadion sendiri, Persija kerap menumpang di stadion lain.
Sebenarnya di Jakarta, terdapat Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Namun, Persija tak memiliki izin untuk menempati SUGBK yang merupakan milik negara.
Bahkan, Persija pun sering kali menjadi musafir alias menjalani laga partai kandangnya bukan di wilayah Ibu Kota, seperti bermain di Stadion Patriot Candrabaga Bekasi, lalu di Stadion Manahan Solo dan Stadion Sultan Agung Bantul, Yogyakarta guna mengarungi kompetisi.
Direktur Utama Persija Jakarta Gede Widiade mengharapkan segera adanya stadion untuk menunjang sepakbola di wilayah Jakarta. Apalagi beberapa daerah lainnya sudah mempunyai fasilitas tersebut.
"Saya sebagai pembina klub sepakbola menginginkan Jakarta memiliki fasilitas sepakbola ya. Seperti di beberapa daerah yang sudah mempunyai fasilitas sepakbola berupa stadion seperti Bandung, Surabaya, dan Medan," ungkap Gede ketika berbincang dengan Okezone, beberapa waktu lalu.
"Di Jakarta belum ada fasilitas stadion sepakbola, sekalipun ada itu SUGBK dan itu milik negara bukan pemerintah daerah," sambung Gede.
Pada masa kampanye Pilkda DKI 2017, Gubernur Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno banyak mengumbar janji. Salah satu janjinya adalah membangun stadion untuk menjadi markas Persija Jakarta.
Tak hanya membangun, Anies-Sandi menginginkan stadion yang didirikan di Taman Bersih, Manusiawi, dan Berwibawa (BMW), Sunter, Jakarta Utara akan sekelas Old Trafford, stadion terbesar kedua di Inggris milik klub elite Manchester United.
Gede mengaku pihak manajemen Persija dan The Jakmania pernah duduk bersama dengan Sandiaga yang kala itu masih menjabat sebagai wakil gubernur untuk berbicara terkait pembangunan Stadion BMW. Namun, setelah itu, Gede mengaku belum pernah ada lagi pembicaraan lanjutan.
"Kita pernah diajak duduk bersama dengan manajemen Persija, The Jakmania dan Wagub. Namun, setelah itu belum lagi," jelas Gede.
Sandiaga yang sebelumnya semangat membangun stadion juga sudah mundur dari wagub DKI, membebankan janji politik masa kampanyenya kepada Anies sebagai gubernur. Gede enggan berkomentar lebih jauh terkait hal itu. Ia hanya berharap janji tersebut dapat tercapai dengan terbentuknya Stadion BMW, yang kini telah berganti nama menjadi Jakarta International Stadium.
"Meskipun Sandiaga sudah mundur dari jabatannya, itu bukan janji pribadi tapi janji kampanye gubernur-wagub. Sehingga Gubernur-Wagub harus fokus terhadap janji kampanye," terang Gede.
Oleh karena itu, Gede optimis janji kampanye pembangunan Stadion BMW akan tetap terlaksana. Ia juga mengaku jika Gubernur DKI Jakara Anies sangat memperhatikan Perija dan The Jak Mania.
"Saya pikir Gubernur sekarang sangat memperhatikan Persija dan The Jakmania," pungkas Gede.
(erh)