JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana melakukan peremajaan pompa air untuk mengantisipasi banjir di Ibu Kota.
"Pompa air sering sekali mengalami kerusakan, sudah saatnya kita mengganti pompa karena usia yang sudah tua, sehingga ketika dipakai bekerja dengan durasi yang panjang akan bermasalah. Insya Allah satu-satu akan kita ganti pompanya," ujar Anies Baswedan seperti dikutip Antara, Sabtu (27/4/2019).
Baca Juga: 37 Titik RW di Jakarta Masih Terendam Banjir
Dia mengemukakan bahwa sebanyak sekira 150 unit pompa mobile tersebar di berbagai titik rawan banjir dan terdapat juga 450 rumah pompa.
"Semua pompa air siap digunakan. Lalu, penjaga pintu air juga terus memonitor ketinggian air dari hulu dan dari hilir," ucap dia.
Anies menambahkan, pemantauan debit air dari selatan dan utara Jakarta cukup penting dalam mengantisipasi banjir. "Teknik dan pemantauan pengelolaan pintu air dan pompa penting karena Jakarta dikepung segala arah, dari hulu air hujan dan dari hilir air laut," sambungnya.
Dia memastikan, seluruh jajaran di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama instansi terkait terus bersiaga untuk mengantisipasi terjadi banjir, termasuk dengan mengevakuasi warga di wilayah rawan banjir.
Selain itu, Anies menerangkan Bendungan Sukamahi dan Ciawi yang terletak di Kabupaten Bogor, Jawa Barat nantinya akan bermanfaat untuk pengendalian banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
"Dengan adanya bendungan kering itu, maka air akan terkendali. InsyaAllah bulan Desember tahun ini selesai," urai dia.
Baca Juga: Data Terkini BPBD DKI Terkait Wilayah Terdampak Banjir Ibu Kota
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan, pembangunan Bendungan Sukamahi dan Ciawi merupakan upaya pemerintah di hulu Sungai Ciliwung untuk mengurangi kerentanan Kawasan Strategis Nasional (KSN) Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) dari bencana banjir.
Dua bendungan kering yang dibangun oleh Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane itu, juga merupakan bagian dari rencana induk pengendalian banjir Jakarta.
(fid)