TANGSEL - Plt Kepala Sekolah SMAN 3 Tangerang Selatan (Tangsel) Aan Sri Analiah, membeberkan kronologi pria berinisial SA, seorang lurah Pamulang, mengamuk dan merusak fasilitas di ruangannya.
Peristiwa itu dipicu persoalan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang telah rampung beberapa pekan lalu. Lurah SA menitipkan 5 calon siswa untuk bisa masuk SMAN 3 tanpa mengikuti prosedur resmi.
"Hari Jumat kemarin (10 Juli 2020). Biasa masalah PPDB, mungkin Pak Lurah juga mendapatkan tekanan dari mana-mana agar bisa mengusahakan, mungkin masyarakatnya atau siapa untuk bisa masuk ke SMAN 3. Kan PPDB sudah berakhir, sudah daftar ulang juga, nah kemudian kita sampaikan baik-baik," kata Aan kepada Okezone di SMAN 3, Benda Baru, Pamulang, Jumat (17/7/2020).
Setelah dijelaskan bahwa pihak sekolah tak bisa menerima titipan siswanya, SA berang dan melontarkan kata makian. Spontan perkakas di atas meja di ruangan Kepala Sekolah SMAN 3 dirusak. Pecahan beling sempat berserakan di lantai. Selanjutnya, pelaku bergegas meninggalkan sekolah.
"Mungkin karena merasa beliau juga ingin membela rakyatnya, kemudian ingin titipannya diakomodir, akhirnya terjadi seperti itu, menendang makanan di atas meja," jelasnya.
Dengan wajah memucat usai pertemuan mediasi, Kepsek Aan menuturkan dia telah membuka hati untuk memaafkan sang lurah. Dia pun tak ingin kasus yang sudah terlanjur dilaporkan ke Mapolsek Pamulang itu berkepanjangan. Dengan kata lain, sangat mungkin laporan akan dicabut.
Baca Juga: Siswa Titipan Gagal Masuk, Lurah di Pamulang Ngamuk dan Rusak Sekolah
"Jujur ya, jadi kejadiannya ya kemarin sih, ini masalah sudah selesai nih. Pak Lurah sudah ke sini, sudah minta maaf, dan didampingi oleh aparat dari pemerintah, ada Pak Camat, ada tokoh dan dari BKPP sendiri yang menjadi atasan beliau. Begini, kalau dia di kepolisian sudah mengakui, kemudian minta maaf lagi di situ berdasarkan laporan, dari situ kita akan memaafkan," ucapnya.