JAKARTA - Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra menilai, penambahan 721 kasus Covid-19 yang terjadi di DKI Jakarta merupakan sesuatu yang natural.
Pasalnya, Pemprov DKI Jakarta telah melonggarkan semua aktivitas publik dengan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi fase I.
"Jadi intinya kasus di DKI bertambah terus ini merupakan sesuatu yang natural. Tapi, ini semenjak semua aktivitas semua sektor pelayanan publik, perkantoran, dunia usaha, dan lain-lain dilonggarkan. Ini memang konsekuensinya keramaian dan adanya aktivitas di ruang publik," kata Hermawan saat dihubungi Okezone, Sabtu (8/8/2020).
Kata dia, pelonggaran PSBB akan terus menambah risiko kasus Covid-19 di Ibu Kota. Menurutnya, kebijakan ganjil-genap untuk kendaraan mobil juga tak akan berpengaruh mengendalikan pandemi Covid-19.
"Karena ganjil-genap tidak menangani dan mengendalikan Covid. Malah akan menambah risiko Covid-19. Itu juga dampak karena begitu orang terbatas menggunakan kendaraan pribadi, dia akan menggunakan transporasi publik. Begitu menggunakan transportasi publik bisa jadi kasus akan bertambah," ujarnya.
Hermawan menerangkan, kasus Covid-19 di Ibu Kota akan terus bertambah jika Pemprov DKI Jakarta tak mengambil kebijakan yang rasional dan tepat sasaran.
Baca Juga : Pemprov DKI Catat 721 Kasus Positif Covid-19 Hari Ini
"Itu (maka) akan perlu kehati-hatian ke depan. DKI harus bijak dalam mengambil kebijakan dan betul-betul rasional untuk pengendalian Covid-19," tutur Hermawan.
Baca Juga : Kasus Positif Covid-19 di DKI Bertambah 721, Ini Rinciannya
(erh)