JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa memastikan dirinya bertanggung jawab atas adanya sejumlah masyarakat yang menjadi korban keberingasan anak buahnya dalam peristiwa penyerangan Mapolsek Ciracas dan sejumlah wilayah di Jakarta Timur.
Oleh karena itu, Andika Perkasa memberi bantuan uang tunai kepada salah satu korban bernama Maulana yang berprofesi sebagai sopir di stasiun televisi swasta ANTV.
(Baca juga: KSAD Besuk Driver ANTV yang Ditembak Oknum TNI saat Penyerangan Mapolsek Ciracas)
Dijelaskan Andika, dari tiga korban yang menjalani perawatan inap, Maulana yang paling cepat waktu pemulihannya. Maulana sendiri menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto setelah ditembak oleh oknum TNI saat peristiwa tersebut.
"Dia ditangani oleh dokter bedah plastik senior, oleh psikiater senior kami. Termasuk istri dari Mas Maulana yang ternyata juga sempat mengalami trauma," kata Andika dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (12/9/2020).
Lebih lanjut dijelaskan oleh KSAD, korban lain kondisinya masih kurang baik lantaran masih ada peluru yang bersarang di tubuhnya. Ditambahkannya, satu korban lainnya kondisinya masih labil. Meski demikian, KSAD berjanji akan terus berusaha memberikan perawatan yang terbaik.
"Salah satu korban kondisinya masih memprihatinkan, masih ada peluru yang saat ini masih belum bisa dikeluarkan karena kesehatan belum memungkinkan," katanya.
Untuk diketahui, Maulana sempat dirawat di RSPAD Gatot Soebroto selama 12 hari. Istri Maulana juga sempat dirawat selama 4 hari karena mengalami trauma.
KSAD Jenderal Andika juga memberikan santunan berupa uang tunai Rp50 juta. Selain itu, KSAD memberikan pengamanan selama perjalanan pulang Maulana hingga sampai ke rumahnya.