JAKARTA – Pemprov DKI Jakarta menyatakan tidak mudah mengendalikan penyebaran Covid-19 di area perkantoran. Setiap Senin, aparat akan melakukan operasi yustisi di dalam perkantoran.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) mengatakan, pengendalian Covid-19 di perkantoran memang tidak mudah. Apalagi perkantoran swasta yang sewanya mahal dan kecil. Banyak akses yang tidak memiliki jendela dan karyawan tidak bisa menjaga jarak. Penggunaan air conditioner (AC) di ruangan pun sangat rawan menyebabkan terjadi penularan.
Untuk itu, kata Ariza, dengan adanya PSBB 25 persen karyawan masuk perkantoran, pembagian waktu jam kerja, pembersihan tempat cuci tangan, dan penggunaan masker yang masif itu bisa memutus penyebaran Covid-19 di perkantoran.
"Kami juga lakukan operasi yustisi setiap Senin. Aparat bisa masuk akses. Enggak cuma jaga di gerbang, tapi masuk ke ruang kantor. Sudah kami umumkan. Supaya semua disiplin. Kalau terbukti akan ditutup bahkan dicabut izinnya," kata Ariza di Balai Kota DKI Jakarta,
Selain itu, Ariza meminta perkantoran untuk membentuk tim kader Covid-19 memastikan ada protokol kesehatan Covid-19 dan secara berkala Pemprov DKI Jakarta meminta pelaporan melalui kuesioner yang dibagikan.
"Mudah-mudahan kalau ini dilakukan kita bisa," tuturnya.
(erh)