JAKARTA - Kepolisian Daerah Metro Jaya melakukan penelusuran kelompok Anarko yang masih beroperasi. Polisi pun kesulitan menelusurinya karena kelompok tersebut tidak teroganisir dan lebih cenderung bergerak sendiri.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengatakan, pihaknya menemukan adanya skema pengumpulan massa dari kelompok tersebut, walaupun tidak memiliki organisasi yang baik seperti ketua dan struktur lainnya, kelompok ini mampu bergerak secara masif.
“Mereka tidak memiliki ketua, pengumuman hanya diberitahukan lewat medsos mereka,” kata Yusri kepada wartawan, Kamis (22/10/2020).
Baca juga:
Polda Metro Jaya Tangkap 500 Orang Perusuh Demo Omnibus Law
Soal Anarko, Airin: Lawan Kita Covid-19, Jangan Terpengaruh Provokasi!
DPR Minta Polisi Bina Kelompok Anarko agar 'Kembali ke Jalan Yang Benar'
Oleh karena itu, pihaknya memang agak kesulitan dalam melakukan pengejaran terhadap kelompok tersebut, karena mereka memang tidak teroganisir walaupun bergerak berkelompok.
“Biasanya mereka mengumumkan lewat media sosial, kalau akan melakukan aksinya, salah satunya di akun Instagram,” tukasnya.
Dia berharap, massa yang berunjuk rasa juga bisa mengenali mana kawan dan mana penyusup yang akan membuat kericuhan.
“Karena motif kelompok ini adalah berbaur dengan massa aksi, setelah menyulut keributan mereka langsung menghilang,” pungkasnya.
Dia menegaskan, pihaknya akan menindak tegas para perusuh yang memanfaatkan situasi tersebut.
(wal)