JAKARTA – Pemprov DKI Jakarta tiga kali berturut-turut dinobatkan sebagai pemerintah daerah (pemda) berkualifikasi informatif oleh Komisi Informasi Publik (KIP).
Pemprov DKI Jakarta terus berupaya memberikan informasi publik yang transparan dalam penanganan pandemi Covid-19.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengapresiasi KIP RI. Dia mengatakan, prestasi ini merupakan hasil kerja bersama seluruh jajaran Pemprov DKI Jakarta yang berkolaborasi dengan masyarakat untuk menghasilkan produk-produk keterbukaan informasi publik yang mengedepankan transparansi dan akuntabilitas.
"Alhamdulillah, tahun ini kita berhasil mencetak hattrick dengan kembali memenangkan Penganugerahan Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020, lagi-lagi dari Klasifikasi Badan Publik Informatif," ujar Anies dalam keterangannya, Kamis (26/11/2020).
Anies mengatakan, hattrick pemda berkualifikasi informatif ini merupakan tanggung jawab yang harus dipertahankan dan ditingkatkan dengan kembali melahirkan inovasi-inovasi dan terobosan-terobosan dalam bidang keterbukaan informasi publik.
Menurut dia, inovasi tersebut nantinya sejalan dengan meningkatnya pelayanan publik dan hadirnya good governance.
"Ini (penghargaan KIP) sebuah prestasi yang harus disyukuri, namun lebih penting lagi dipertahankan dan ditingkatkan. Dengan terus menghasilkan karya, inovasi dan terobosan yang sesuai dengan tantangan kekinian," ujarnya.
Ia pun menjelaskan, salah satu bentuk keterbukaan informasi terkait pandemi Covid-19 yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta adalah menghadirkan kanal daring yang mampu memfasilitasi kebutuhan informasi publik, melalui situs corona.jakarta.go.id dan super apps Jakarta Kini (JAKI).
Pada kanal tersebut, lanjut dia, fitur yang tersedia bukan hanya memberikan informasi terkait perkembangan Covid-19, tapi juga mengajak seluruh pihak untuk berkolaborasi membantu mereka yang terdampak pandemi.
"Produk-produk keterbukaan publik ini terus dikembangkan. Salah satunya adalah kecepatan kita untuk beradaptasi dan membuat terobosan platform yang memfasilitasi kebutuhan akan informasi yang transparan terkait pandemi Covid-19. Tidak hanya itu, platform tersebut juga memberikan ruang bagi mereka yang ingin membantu sesama yang terdampak," tuturnya.