JAKARTA - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti menegasksn, pihaknya mewaspadai peningkatan kasus Covid-19, usai libur panjang Natal dan Tahun Baru 2021. Untuk itulah, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) Transisi di Ibu Kota diperpanjang hingga 17 Januari.
Terlebih lagi, persentase penambahan total kasus aktif Covid-19 menunjukkan tren kenaikan. Per 2 Januari 2021, kasus aktif di Jakarta mencapai 15.471 kasus, meningkat 18% dari dua pekan sebelumnya yakni 13.066 kasus pada 20 Desember 2020.
āKenaikan persentase kasus aktif ini patut kita waspadai bersama terlebih pascalibur Natal dan Tahun Baru 2021 yang berpotensi terjadi penambahan kasus,ā ujar Widyastuti, Minggu (3/1/2021).
Kewaspadaan yang ditekankan oleh Widyastuti juga didasarkan dariĀ incidence rateĀ (IR) dan penambahan RW rawan yang ada di DKI Jakarta, di mana sebelumnya RW rawan berjumlah 21 RW, per 27 Desember bertambah menjadi 55 RW.
Artinya, tidak ada Kota/Kabupaten Administrasi sekaligus Kecamatan di DKI Jakarta tanpa penambahan kasus, dan hanya dua Kelurahan, yakni P. Kelapa dan P. Pari saja yang tak ada penambahan kasus.
āPeningkatan ini terjadi dengan laju IR per wilayah sebesar 19,58, pada tingkat Kecamatan rata-rata sebesar 25,43 dan Kelurahan sebesar 30,64,ā tambahnya.
Baca juga:Ā PSBB Transisi Jakarta Diperpanjang, Keterisian Ruang Isolasi 87%, ICU 79%
Selain itu, tingkat mortalitas akibat Covid-19 juga terbilang mengkhawatirkan karena ada penambahan signifikan terhadap angka kematian akibat Covid-19, di mana pada 20 Desember 2020 total pasien yang meninggal sebanyak 3.087 orang dan dalam kurun waktu dua pekan bertambah menjadi 3.334 orang.Ā
Selanjutnya, keterpakaian tempat tidur isolasi harian (ruang rawat inap) maupun ruang ICU di 98 RS Rujukan Covid-19 di DKI Jakarta cenderung meningkat, meskipun Pemprov DKI Jakarta telah menambah tempat tidur isolasi dari 6.663 tempat tidur isolasi pada 20 Desember 2020 menjadi 7.379 tempat tidur isolasi pada 3 Januari 2021.