BEKASI - Tangis pilu Muhammad Hamzah (38) tak terbendung lagi saat melihat tempat tinggalnya di Kampung Bengek, Desa Simpangan, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Sabtu (20/2) diterjang banjir. Air matanya semakin deras ketika perahu evakuasi yang ditumpangi keluarganya terbalik.
Kepanikan Hamzah sudah tidak terelekan lagi setelah mendapatkan informasi bahwa istrinya Saitul Muminah (35) dan anaknya berinisial EMK (4) dinyatakan menghilang dibawa arus banjir ke air Kali Cilemahabang. "Saya sudah tidak bisa berbuat apa -apa lagi, lokasinya jauh dari tempat evakuasi," kata Hamzah.
Baca Juga: Banjir Bekasi, Menteri PUPR Siapkan Langkah Darurat dan Jangka Panjang
Peristiwa terbaliknya bermula saat perahu milik Pol Airud yang mengevakuasi warga yang terjebak banjir dipermukiman karena banjir yang merendam hingga dua meter lebih. Ketika akan menuju ke titik kumpul evakuasi tiba - tiba perahu tersebut mengalami mati mesin karea tersapu derasnya air.
Baca Juga: 12 Kecamatan di Bekasi Terendam Banjir, 2 Bocah Tewas Tenggelam
Alhasil, sebagian warga bertahan dipepohonan yang dua korban langsung terseret arus dan satu petugas Pol Airud berhasil diselamatkan oleh tim evakuasi dari relawan yang melintas dilokasi tersebut."Saat ditemukan, korban ditemukan bergelantungan dipohon," kata Safitri (30) warga sekitar.
Petugas berhasil mengamankan tiga orang warga, satu orang kecil dan dua petugas Pol Airud. Sedangkan, dua korban lainya hingga Minggu (21/2) masih belum diketemukan."Petugas SAR dan relawan masih melakukan pencariaan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi, Henry Lincoln.
(saz)