JAKARTA – Hujan dengan intensitas yang tinggi di Jakarta menyebabkan banjir di sejumlah wilayah. Akibatnya, sebagian masyarakat memilih mengungsi, meski ada pula yang memutuskan tetap bertahan di rumahnya. Mereka mengalami kesulitan air bersih untuk membersihkan rumah dan kebutuhan mandi, cuci, kakus.
(Baca juga: Terdampak Banjir, 366 Warga Mengungsi di Kantor Camat Kramat Jati)
Di Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, misalnya, terdapat 366 warga terdampak banjir yang mengungsi di kantor kecamatan.
(Baca juga: Rumahnya Langganan Banjir, Sekjen PDIP Hasto Sempat Ingin Pindah dari Bekasi)
Mereka diinapkan di kantor tersebut lantaran kondisi rumahnya yang berada di RW 11 Kelurahan Kramat Jati masih tergenang dengan ketinggian 80-150 sentimeter akibat luapan Kali Cipinang.
Camat Kramat Jati, Eka Darmawan, mengatakan, selain di Kantor Kecamatan, pengungsian disiapkan untuk warganya di Lantai Dasar dan Lantai 4 Kantor Wali Kota Jakarta Timur.
Selain itu juga ada 37 jiwa yang diinapkan di gedung SMP Negeri 49 yang berada di sebelah selatan kantor Kecamatan. Mereka adalah warga dari 13 RT yang ada di RW 11 Kelurahan Kramat Jati.
Sementara itu, Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) memberikan bantuan terhadap korban banjir di sejumlah wilayah di Jakarta.
DPP KNPI menyerahkan bantuan bencana banjir dan membuka Posko Peduli Bencana DPD KNPI Kota Jakarta Timur di Cipinang Melayu, tepatnya di depan Universitas Borobudur. Diharapkan, posko ini dapat berguna untuk masyarakat yang sangat membutuhkan.
“ DPP KNPI menyalurkan bantuan kepada korban bencana banjir di Jakarta Timur. Besok kita juga akan turun ke Jakarta Selatan untuk memberi bantuan,” ujar Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama, Minggu (21/2/2021).
Haris juga meminta semua pihak untuk tidak saling menyalahkan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat dalam bencana banjir ini.