JAKARTA - Epidemiolog Regional South East Asia Regional Office International Agency for Prevention of Blindness WHO, Gilbert Simanjuntak mengingatkan kepada pemerintah untuk memperketat pengawasan terhadap para warga korban banjir di Jabodetabek di pengungsian.
Pasalnya, kerumunan warga yang menjadi korban banjir di pengungsian berpotensi menyebarkan Covid-19.
"Kasus Covid-19 di musim hujan dan banjir cluster pengungsian itu harus dijaga betul," kata Gilbert saat dihubungi Sindonews.
Baca juga: Ratusan Warga Bekasi yang Mengungsi Akibat Banjir Mulai Terserang Penyakit
Mantan Wakil Rektor Akademik UKI itu menambahkan, perlakuan terhadap pengungsi saat pandemi berbeda dengan sebelumnya. Korban banjir sebisa mungkin diatur jaraknya agar tidak berdempetan.
"Kenapa harus dijaga betul? karena beda dengan treatment pada saat tidak ada covid 19. Karena waktu tidak ada covid mereka bisa duduk ramai-ramai, tapi dengan adanya Covid mereka kan susah jaga jarak. Makanya itu mesti diatasi betul bermasker kalau nggak kasus ini bisa naik lagi protokol kesehatannya juga harus diperketat lagi. Kalau tidak mereka sendiri bisa menularkan lagi," sambungnya.
Baca juga: Doni Monardo, Menteri PUPR dan Menko PMK Tinjau Tanggul Jebol Citarum
Diketahui, beberapa hari belakangan, wilayah Jabodetabek mengalami hujan ekstrem. Akibatnya, hampir di semua titik mengalami banjir. Warga yang menjadi korban terpaksa meninggalkan rumah untuk mengungsi.
(wal)