BEKASI - Wilayah Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi masih terendam banjir. Luapan Sungai Ciherang mengakibatkan permukiman warga di Desa Pantai Harapan Jaya, Kecamatan Muaragembong itu hampir sebulan terendam banjir.
Warga terpaksa menggunakan sampan untuk melakukan aktifitas lantaran banjir yang melanda wilayah tersebut tak kunjung surut sejak awal Februari 2021 lalu. Alhasil, kegiatan warga yang berada di Utara Bekasi ini selama sebulan ini terputus karena banjir belum menyurut hingga kini.
"Banjirnya udah 25 hari, hampir satu bulan. Kita mau kemana-mana susah pak, harus pake perahu, karena kondisi banjir hampir sepinggang orang dewasa," kata Ahmad Hasan (40), warga setempat. Selain karena tingginya intensitas hujan, banjir di wilayahnya juga dipicu meluapnya Kali Ciherang yang diduga dangkal.
Baca Juga:Â Â SIM Hilang atau Rusak saat Banjir, Ditlantas Polda Metro Jaya: Diganti di Posko Layanan
Sehingga, kata dia, aliran air menuju laut tersumbat. Selain itu tidak adanya tanggul atau turap di sepanjang daerah aliran sungai membuat air mudah meluap saat debit tinggi."Di ujungnya terjadi pendangkalan sungai, jadi aliran air menuju laut terhambat jadi susah surutnya," ungkapnya.
Sekretaris Desa Pantai Harapan Jaya, Deden Denas Febriansyah mengatakan banjir sedikitnya membuat sedikitnya 2 ribu warga di wilayahnya terdampak. Untuk itu, dia berharap adanya penanggulangan banjir jangka panjang oleh pemerintah."Kami minta pemerintah datang menanggulangi banjir disini," katanya.
Selain di Desa Pantai Harapan Jaya, kondisi serupa juga masih terjadi di Desa Jaya Sakti dan Desa Pantai Bahagia. Khusus di Pantai Bahagia, selain ‘dipelihara’oleh aktivitas pasang laut, banjir di wilayah ini juga disebabkan jebolnya sejumlah tanggul di bantaran Sungai Citarum yang kondisi sebelumnya kritis namun tak kunjung diperbaiki.
Baca Juga:Â Pemprov DKI Jakarta Andalkan Pompa Kendalikan Banjir, Ini Alasannya
Follow Berita Okezone di Google News
(Ari)