BEKASI - Tanggul darurat yang dibangun di Kampung Babakan Banten Desa Sumberurip, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat kembali retak. Warga sekitar kembali dihantui ancaman banjir besar.
Banjir sempat merendam sembilan desa dengan ketinggian mencapai dua meter dan membuat ribuan warga mengungsi. Sedangkan tanggul darurat ini didirikan di dinding Sungai Citarum, tepat di titik di mana tanggul sempat ambruk, Februari lalu.
Baca Juga: Banjir Landa Sidenreng Rappang Sulsel, 652 Warga Terdampak
Kini, tanggul yang dibuat dari batu alam dan ditopang tumpukan karung pasir ini kembali retak. Bahkan, retaknya tanggul semakin parah hingga sepanjang 450 meter dan dikhawatirkan kembali jebol.
Camat Pebayuran, Hanip Zulkifli berharap tanggul ini segera diperbaiki karena membahayakan warga sekitar. ”Jadi, bukan cuma retak lagi, tapi permukaannya sudah turun, menyusut. Kalau yang retak tadinya cuma 80 meter sekarang jadi 450 meter, jadi harus segera ini dibenerin. Sudah kita laporkan kepada intansi terkait,” katanya.
Di lokasi ini, pada 20 Februari 2021 silam, banjir besar menerjang ribuan rumah di sembilan desa di Pebayuran. Banjir yang disertai lumpur itu berasal dari jebolnya tanggul Citarum di Kampung Babakan Banten ini.
Baca Juga: Indonesia Bakal Hadapi Kekeringan dan Banjir di Waktu Bersamaan, Ini Antisipasi BNPB
Derasnya aliran sungai tak mampu lagi dibendung tanggul yang mulai rapuh. Alhasil, air meluap merendam pemukiman warga.
Lebih dari itu, tercatat ada 78 rumah warga yang hancur tersapu derasnya air yang meluap. Sementara puluhan ribu warga lainnya terpaksa mengungsi karena kediamannya terendam banjir hingga mencapai dua meter. Kini, tanggul darurat yang didirikan kembali retak. Warga pun khawatir banjir besar akan terulang.
Follow Berita Okezone di Google News