JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menegaskan, polisi selalu mengekspose bandar narkoba saat jumpa pers kepada awak media. Namun, ia mengungkapkan bahwa bandar lokal belum menjadi bandar sejatinya.
(Baca juga: Sidoarjo Gempar! 2 Kakak Beradik Cantik Dibunuh, Jasadnya Dimasukkan ke Sumur)
Awalnya Deddy bertanya kenapa ketika jumpa pers yang diekspose adalah pengguna narkoba, tapi bandar narkobanya tidak diekspose.
"Bandarnya diekspose terus. Cuman kan gini, kejahatan narkotika ini kan kejahatan yang organized crime, yang lintas negara biasanya bandar lokal itu belum menjadi bandar sejatinya," kata Fadil di kanal YouTube Deddy Corbuzier, Selasa (7/9/2021).
(Baca juga: 8 Bandar Narkoba Dikirim ke Nusakambangan, Satu di Antaranya Terpidana Mati)
Fadil melanjutkan, sumber narkoba Indonesia khususnya sabu ada dua, yakni dari Timur Tengah dan dari Cina daratan. Biasanya yang ditangkap oleh pihak berwenang yang ada di Indonesia adalah mereka yang bukan bandar narkoba.
"Biasanya yang tertangkap sama kita hanya kakinya saja yang ada di Indonesia, tapi sumber barang itu yang dari luar negeri itu yang kita susah sentuh. Makanya kita bekerja sama dengan agen-agen kepolisian negara lain untuk mengungkap kasus ini," ujar Fadil.
Menurut Fadil, kejahatan transnasional (transnational cryme) memang perlu kolaborasi dalam menyelesaikannya. Apalagi, lanjutnya, dengan era globalisasi seperti saat ini semua orang sangat mudah berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain.