JAKARTA - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Gerindra, M. Taufik mengingatkan agar Stadion Jakarta International Stadium (JIS) dikelola secara profesional agar jangan bernasib sama dengan Velodrome dan Equestrian.
"Bagi masyarakat Jakarta pasti senang dengan kehadiran JIS ini. Tapi Jakpro harus mulai berpikir, setelah ini jadi bagaimana mengelolanya. Kita punya pengalaman pahit di Velodrome Rawamangun dan Equestrian Pulomas itu bebannya pada Jakpro khususnya dalam beban penyusutan yang harus dibayar," ujar M. Taufik, Jumat (22/10/2021) saat meninjau proyek pembangunan JIS.
Ia menyebutkan Velodrome dan Equestrian selama ini kerap membebani Jakpro dengan biaya perawatan yang cukup besar khususnya di masa pandemi Covid-19 yang tidak terlalu banyak event olahraga.
"Jakpro sebagai BUMD, setelah ada ini, kemudian jangan jadi beban seperti Velodrome. Velodrome tidak ada hasilnya dan keluar uang terus. Mudah-mudahan ini dikelola secara profesional, multi fungsi bisa ada konser ada segala macam disini," kata Taufik.
Baca Juga :Â Begini Cara JIS Cegah Suporter Masuk Lapangan dengan Tribun Tanpa Sekat
Lebih lanjut Taufik menyebutkan JIS harus dikelola oleh orang yang profesional agar bisa menjadi sport tourism terbaik di Indonesia. Meskipun ada di bawah kendali Jakpro, tapi yang mengelola Stadion JIS kata Taufik harus pihak lain yang lebih profesional.
"Kita tidak mau nanti ini dibangun hanya untuk satu kali pertandingan kemudian seperti Jakabaring. Mudah-mudahan ini dikelola secara profesional, dan Jakpro harus lebih terbuka dalam mengelola stadion ini karena dikelola oleh orang profesional. Biaya pembangunan stadion JIS ini tidak sedikit," pungkas Taufik.
Follow Berita Okezone di Google News
(aky)