JAKARTA - Kementerian Kesehatan melalui dokumen yang dirilis Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Minggu (7/11), mencatat DKI Jakarta menyumbang kasus positif tertinggi yakni 117 kasus. Namun, ibu kota tidak menambah kasus kematian Covid-19.
Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, sebenarnya kasus Aktif Covid-19 di Jakarta dapat dikendalikan.
"Terkait kasus Covid-19 sesungguhnya kita bersyukur sampai hari ini terjadi penurunan tempat tidur dari 4.577 jadi 200 terpakai jadi 4 persen. Icu juga dari 207 yang disiapkan terpakai 69 turun menjadi 10 persen. Kemudian vaksinnya demikian, vaksin terus meningkat sudah 10.954.750 itu dosis 1. Dosis dua sudah 8.549.211 dosis. Target kita 11.426.456 mudah-mudahan dalam beberapa pekan ke depan sudah bisa terlampaui target yang diputuskan oleh DKI Jakarta," urainya.
Baca juga:Â Â Kasus Aktif Turun 48 Kasus, Warga Diimbau Tetap Patuhi Prokes
Ia menambahkan, terhadap 117 kasus itu memang seiring dengan PPKM yang terus menurun sampai level 1.
"Itu artinya terjadi pelonggaran konsekuensinya kita mulai melonggarkan. Dan adanya pelonggaran juga ada konsekuensi artinya orang semakin besar yang keluar rumah berarti semakin dibukanya restoran, perkantoran, pabrik semua tempat-tempat usaha tempat-tempat kegiatan semakin terbuka semakin besar kapasitasnya dan jam operasionalnya semakin lama itu tentu berpotensi orang yang keluar semakin besar," urainya.
Baca juga:Â Â Malam Ini, RSDC Wisma Atlet Rawat 144 Pasien Covid-19
Menurut Ariza, semakin besar orang yang keluar rumah itu artinya potensi interaksi juga semakin tinggi dan pada akhirnya potensi kerumunan semakin besar.
Â