BOGOR - Gereja Kristen Indonesia (GKI) Pengadilan yang berada di Jalan KH Abdullah Bin Nuh, Kelurahan Cilendek, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor mulai dibangun. Pembagunan ini merupakan penantian lama setelah sempat mengalami polemik.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyampaikan permohonan maaf karena momen yang ditunggu warga jemaat terlambat 15 tahun. Namun demikian semua tahapan yang berjalan patut disyukuri sebagai proses pembelajaran untuk menguatkan toleransi ke depan di Kota Bogor.
"Dari hati yang paling dalam, kepada keluarga besar GKI saya mohon maaf karena momennya terlambat 15 tahun. Harusnya bisa lebih cepat sehingga jemaat bisa menjalani ibadah dengan tenang dan damai. Ini adalah hasil kebersamaan kita semua, tentu akan kita kawal tidak hanya berdiri dan diresmikan, tetapi selama gereja ini berdiri selama itu juga kita kawal bersama kebebasan untuk menjalankan ibadah," kata Bima dalam keterangannya, Minggu (5/11/2021).
Bima menambahkan, akan banyak tantangan yang dihadapi khususnya terkait pemahaman toleransi. Sebab, ada pihak yang belum paham tentang toleransi dan ada juga pihak yang paham tentang toleransi tetapi mendapatkan informasi tentang yang terjadi sehingga mudah terprovokasi.
Pengalaman 15 tahun yang dikelola hingga dimulainya pembangunan ini tidak lepas dari ikhtiar mengedepankan edukasi, komunikasi, silaturahmi, konsistensi dan konstitusi sebagai pondasinya.
Kemudian, tambah Bima, ini menjadi langkah awal pembangunan gereja GKI Pengadilan yang diinformasikannya kepada Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi sebagai ikhtiar yang mengurangi beban diplomasi dan kepada duta besar Indonesia di seluruh dunia.
"Insya Allah bukan hanya membangun satu gedung rumah ibadah, tetapi ini adalah membangun tatanan toleransi di negara Indonesia dengan berbasiskan kebersamaan. Untuk warga saya sampaikan terima kasih, kita kawal sama-sama hingga pada saatnya nanti kita kembali untuk meresmikan gedung gereja nanti. Narasinya belum berhenti di sini tapi dengan kebersamaan, komunikasi silaturahmi kita jaga sama-sama semangat toleransi yang tanpa henti ini," ungkap Bima.