BOGOR - Dua tahun sudah bencana tanah longsor melanda wilayah Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor. Wilayah ini salah satu kecamatan yang terdampak bencana pada tahun 2020 silam.
Setidaknya ada 2.952 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak, dimana baru 358 diantaranya mendapatkan hunian tetap (huntap). Sisanya, masih menghuni hunian sementara (huntara) yang dibangun pemerintah pasca bencana tersebut melanda.
MNC Portal pun berkesempatan untuk kembali melihat kondisi para korban bencana salah satunya huntara yang berada di sebelah Kantor Desa Pasir Madang. Kondisinya hampir tidak berubah sejak warga terdampak menghuni tempat tersebut.
 BACA JUGA:Area Pesantren di Tangerang Terdampak Longsor Akibat Hujan Deras
Rumah berdinding GRC 4x6, dengan beralaskan karpet tipis di atas tanah masih setia melindungi penghuninya dari cuaca hujan dan panas. Warga pun berharap segera pindah ke hunian yang lebih layak.
Salah satunya diungkapkan Mumun berusia 60 tahun, yang sudah menetap di huntara setelah bencana tanah longsor menghancurkan rumahnya dua tahun lalu. Nenek dua cucu ini bercerita putrinya meninggal dunia saat bencana longsor menyisakan cucunya bernama Asyifa yang kini tinggal dengannya.
"Dua tahun saya tinggal di sini, sama cucu. Ibunya ini anak ketiga saya, meninggal waktu kejadian. Diangkat sama abri (TNI) waktu itu," kata Mumun ketika berbincang dengan MNC Portal beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:12 Orang Tewas Akibat Longsor Tambang Emas, 3 Orang Jadi TersangkaÂ
Tak banyak yang diinginkan oleh Mumun. Dia hanya ingin segera pindah ke hunian yang lebih layak dari yang ditempatinya saat ini seperti warga terdampak lain yang sudah mendapatkannya terlebih dahulu.
"Ya maunya biar cepet pindah aja, cepet dibikinin (huntap)," ungkapnya.