JAKARTA - Aksi tolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sempat diwarnai kericuhan antara masa 1209 dari PA 212 dengan masa organisasi masyarakat (ormas) di Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin mengatakan bahwa aksi tersebut terjadi karena adanya miskomunikasi antara dua kubu tersebut.
"Karena tadi di satu ruas jalan yang lain, tepatnya di Merdeka Barat ada satu aliansi lagi yang menyampaikan pendapatnya di muka umum. Namun sepertinya dianggap mengganggu oleh kelompok yang di sebelahnya PA 212, sehingga ada ketersinggungan," ujar Komarudin kepada wartawan, Senin (12/9/2022).
Lebih lanjut, Komarudin menuturkan, terdapat 40 orang peserta unjuk rasa yang terlibat dalam aksi ricuh tersebut. Namun, kata Komarudin, Ia tidak tahu dari mana kelompok tersebut.
Baca juga:Â Polisi Amankan Dua Orang Diduga Penyusup Demo Tolak Kenaikan Harga BBM
"Kurang lebih sekitar 40an orang. Kita juga belum monitor mereka dari mana, karena tidak ada pemberitahuan sama sekali," ucapnya.
Sebelumnya, Massa aksi tolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sempat diwarnai aksi ricuh di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (12/9/2022).
Baca juga:Â Aksi 1209 Tolak BBM Ricuh, Seorang Pria Babak Belur Dikeroyok Demonstran
Dalam pantauan MNC Portal di lokasi, massa aksi yang tengah berunjuk rasa terbagi menjadi dua kubu. Kubu pertama, yakni massa aksi 1209 yang terdiri dari Persaudaraan Alumni (PA) 212 dan Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR).
Follow Berita Okezone di Google News