JAKARTA - Peristiwa robohnya tembok sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 19 Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, menjadi tragedi yang melanda dunia pendidikan saat ini. Pasalnya, akibat robohnya tembok tersebut, tercatat lima orang siswa menjadi korban dan tiga di antaranya meninggal dunia.
Dua murid MTSN 19, Ayla dan Danila mengatakan, di kala hujan turun sudah menjadi rutinitas oleh pihak sekolah untuk menghentikan belajar mengajar sementara.
"Kalau lagi hujan pelajarannya distop, langsung berhenti. Itu jam 2-an (siang), pas kejadian (tembok roboh) jam setengah 3," terang Ayla saat ditemui di depan MTS tersebut, Jumat (7/10/2022).
 BACA JUGA:Setelah Insiden MTsN 19 Jakarta, Kemenag Pastikan Akan Audit Seluruh Kualitas Bangunan Madrasah
Ayla juga menuturkan, pihak sekolah telah mengimbau proses evakuasi di saat hujan melanda. Untuk itu, mereka mengaku terbiasa dengan rutinitas banjir yang selalu menghentikan proses belajar mengajarnya.
"Iya, kami sudah terbiasa saat hujan (evakuasi). Tetapi kalau yang kemarin kan deras dan ada petir kenceng banget. Jadi murid-murid diminta diam di kelas dulu," tutur mereka yang duduk di kelas delapan Tsanawiyah.
 BACA JUGA:Kenang Korban Meninggal Tembok MTs 19 Roboh, Teman : Dendis Seru, Asyik Diajak Main
Follow Berita Okezone di Google News