JAKARTA - Pakar Mikro Ekspresi asal Universitas Indonesia, Kirdi Putra menilai ekspresi yang ditampilkan CCTV oleh seorang pembunuh wanita di Apartemen Green Pramuka, Christian Rudolf Tobing, sebagai sesuatu yang tidak normal.
Diketahui, selepas membunuh korbannya, Rudolf terlihat membawa jenazah korbannya dengan gerobak trolley sembari cengengesan dengan penghuni apartemen lainnya.
Kirdi menilai ekspresi Rudolf yang tersenyum itu sebagai suatu hal yang aneh. Baginya, untuk orang normal yang diduga baru melakukan kejahatan tanpa terlihat bersalah.
"Bagi saya itu terlalu aneh untuk orang normal, kemudian dia melakukan hal tersebut (membunuh) tanpa ekspresi takut sama sekali. Itu luar biasa bagi saya," jelas Kirdi kepada MPI melalui sambungan telepon, Rabu (2/11/2022).
 BACA JUGA:Senyuman Pendeta Rudolf Bawa Jasad Icha Isyaratkan Seorang Psikopat?
Kirdi menilai jikalau senyuman Rudolf setelah membunuh ini dapat diprakirakan dalam dua kemungkinan.
Pertama, ia menilai bisa saja Rudolf pernah melakukan pembunuhan tersebut sehingga terbiasa. Kedua, Kirdi menduga adanya sistem rasa Rudolf, secara psikologis, yang berbeda dibandingkan orang normal lainnya.
"Kalau saya sih lebih memilih agar Rudolf itu diperiksa oleh psikiater atau psikolog, yang bisa mendiagnosa apakah ada kelainan atau disorder pada dirinya. Dalam artian, misalnya apakah Rudolf itu psychopath. Tapi harus didiagnosa secara proper," terang Kirdi.
 BACA JUGA:Usai Bunuh Icha, Rudolf Berencana Sewa Pembunuh Bayaran Habisi Target Lain
Sementara itu, menurut pakar Psikolog Forensik, Reza Indragiri justru menilai tindakan senyuman Rudolf yang terekam oleh CCTV, hanya sebagai upaya mengelabui tindakannya semata.
"Pandang saja emosi pelaku di CCTV itu sebagai cara yang memang sudah seharusnya dilakukannya agar lolos dari hukum. Yakni, agar tidak ada yang curiga bahwa dia sedang membawa jenazah korban," kata Reza melalui pesan singkat kepada MPI.
Follow Berita Okezone di Google News