Share

Bosan Kebanjiran, Warga : Rumah Saya Digusur Juga Silakan

Muhammad Farhan, MNC Portal · Senin 14 November 2022 08:29 WIB
https: img.okezone.com content 2022 11 14 338 2706819 bosan-kebanjiran-warga-rumah-saya-digusur-juga-silakan-cspiHQDauX.jpg Sungai Ciliwung (Foto : MPI)

JAKARTA - Sejumlah warga yang berdomisili di bantaran Kali Ciliwung, tepatnya di RT 15/07 Taman Harapan, Cawang, Kramatjati, Jakarta Timur, berharap Pemprov DKI Jakarta segera melakukan normalisasi. Hal ini disampaikan lantaran mereka merasa bosan dengan serangan banjir yang berulang kali.

Salah satu warga Taman Harapan, Aci (46), mengungkapkan dirinya sudah jenuh mengalami banjir setiap harinya. Ia mengaku kenyang mengalami banjir, terlebih karena sejak kecil sudah tinggal di dekat bantaran Kali Ciliwung.

"Kalau saya boleh meminta, saya berharap segera dilakukan normalisasi. Rumah saya digusur juga silakan. Soalnya sedari lahir disini sampai sekarang, saya sudah mengalami banjir. Padahal tidak ada hujan," terang Aci saat ditemui di kediamannya, Senin (14/11/2022).

Meski berharap dinormalisasi, Aci pun tetap meminta adanya solusi dari pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, untuk memberikan penggantian terhadap rumahnya. Ia menuturkan, penggantian berupa biaya tersebut, akan digunakan untuk mencari rumah layak huni di tempat lain.

"Saya sih berharap jika digusur segera, tetapi dipindahkan ke rusunawa, saya tidak mau. Soalnya tinggal di rusun itu kan perlu biaya sewa, sedangkan saya ini kan tidak bekerja, jadi tidak ada biaya," ujar Aci.

"Sebaiknya rumah saya yang milik pribadi itu baiknya diganti saja biayanya. Mudah-mudahan dibayar lah, supaya saya bisa pindah ke rumah yang layak huni, tidak kebanjiran. Daripada di rusun kan jatuhnya saya seperti kontrak rumah," lanjut Aci.

Sementara itu, Era (37) juga mengaku ingin dilakukan normalisasi segera di wilayah rumahnya. Ibu tiga anak ini menjelaskan, ia sering mengalami kesulitan ketika banjir karena menghambat anaknya pergi sekolah.

"Saya sih pokoknya jika segera normalisasi, segera mendapatkan penggantian nilai jual rumah saya. Supaya saya punya tempat tinggal. Soalnya kalau ngontrak kan biayanya mahal, apalagi kalau dipindah ke rusun," ujar Era.

Era mengaku rumah pribadinya tersebut, meski sayang dilepaskan, tetapi harus ditinggal lantaran banjir yang kerap datang. Posisi rumah Era yang merupakan hasil warisan orang tuanya tersebut, hanya berjarak 5 meter dari Kali Ciliwung.

"Saya di rumah ini ada tiga KK, ada 11 anggota keluarga. Kalau dipindah ke rusun kan repot sekali, apalagi orang tua saya sudah lanjut usia. Kasihan kan harus naik turun tangga," terang Era.

Follow Berita Okezone di Google News

Sekadar informasi, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menargetkan 4,8 kilometer normalisasi Ciliwung. Normalisasi difokuskan di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.

Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Yusmada Faizal menyebut, pembebasan lahan sudah dilakukan sejak 2021 atau era kepemimpinan Anies Baswedan.

"(Pembebasan lahan untuk normalisasi Ciliwung) sudah dari tahun lalu," kata Yusmada saat dikonfirmasi.

Yusmada merinci wilayah kelurahan di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan yang terdampak pembebasan lahan untuk normalisasi Ciliwung.

Kelurahan Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur sepanjang kurang lebih 1,5 kilometer dengan luas lahan kurang lebih 2,25 hektare. Terakhir yakni Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur sepanjang kurang lebih 1,3 kilometer dengan luas lahan kurang lebih 1,95

Kelurahan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan sepanjang kurang lebih 1 kilometer dengan luas lahan kurang lebih 1,5 hektare. Kemudian Kelurahan Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur sepanjang kurang lebih 0,5 kilometer dengan luas lahan kurang lebih 0,8 hektare.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini