Share

Disebut Penganut Sekte Apokaliptik, Margaretha Korban Tewas di Kalideres Ekonominya Mapan

Dimas Choirul, MNC Media · Jum'at 18 November 2022 13:37 WIB
https: img.okezone.com content 2022 11 18 338 2710166 disebut-penganut-sekte-apokaliptik-margaretha-korban-tewas-di-kalideres-ekonominya-mapan-VZAPAtYI01.jpg Foto: MNC Portal

JAKARTA - Kasus tewasnya satu keluarga di Perumahan Citra Garden 1 Extention, Kalideres, Jakarta Barat terus menjadi sorotan masyarakat.

Pasalnya, berbagai spekulasi muncul dalam peristiwa tersebut. Termasuk rumor korban tergabung dalam sekte tertentu.

(Baca juga: Polisi Mulai Dalami Profesi Sekeluarga Tewas di Kalideres)

Sebelumnya dikatakan korban menganut keyakinan Apokaliptik. Paham apokaliptik merupakan keyakinan terhadap akhir dunia.

Salah satu Pedagang Kue di Pasar Perumahan Citra, Fang mengaku tak percaya sekeluarga tersebut tewas karena kelaparan dan ikut sekte tertentu.

Fang menyebut, keluarga tersebut tergolong keluarga yang berkecukupan. "Ya syok lah bisa meninggal begitu apalagi caranya dengernya kelaparan. Jadi kalau bicara soal kelaparan, enggak pantas, kalau dibikin sengaja lapar nah mungkin," kata Fang kepada wartawan, Jumat (18/11/2022).

Dia mengaku kenal dengan salah satu korban bernama Margaretha Gunawan karena sering menitipkan kue kering di lapaknya. Korban menitipkan kuenya hanya di waktu-waktu tertentu saja, khususnya menjelang perayaan hari raya umat beragama.

"Biasanya nitip pas imlek, atau lagi musim kue bulan 8 cina ya, jadi ada waktu-waktu tertentu. Nanti lebaran idul Fitri dia nitip kue kering," ujarnya.

Dikatakan Fang, Margaretha biasa datang ke lapaknya bersama dengan anaknya Dian menggunakan sepeda motor. Selain menitipkan kue, kata Fang, Dian juga suka membeli kue dan pempek di lapaknya.

"(Katanya) beli untuk familinya mungkin yang datang, atau teman," ucap Fang.

Seingat Fang, Margaretha sudah tidak menitipkan kue ke lapaknya sejak awal pandemi Covid-19 lalu. Setelah itu, ia tak pernah lagi berkomunikasi, apalagi melihat Margaretha di Pasar.

"Sebelum Covid-19 itu kelihatan segar mukanya, dua-duanya (Margaretha dan anaknya) sehat. Malah gesit kok kalau mamanya. Engga loyo," ujarnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Sebelumnya, Kanit Krimum Polres Metro Jakarta Barat AKP Avrilendi mengatakan, semua buku yang ditemukan penyidik tidak ada terkait dengan sekte tertentu.

"Buku-buku ada, tapi enggak ada sekte-sekte. Masih dipelajari, bukan sekte kok, buku biasa," kata Avrilendi kepada awak media, beberapa waktu lalu.

Kendati demikian, pihaknya menemukan sejumlah barang bukti yang disita dari dalam rumah. Namun, ia belum merinci apa saja yang diamankan oleh kepolisian. Termasuk semua barang milik korban.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini