JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyampaikan dua upaya dalam hal mitigasi bencana yang ada di ibu kota.
Dalam hal ini, upaya pertama yaitu bersifat non struktural. Hal tersebut adalah saat pihaknya memberikan informasi kondisi cuaca secara rutin
"Itu rutin setiap hari kita lakukan. Apakah mengalami hujan ringan sedang atau sebagaimana," kata Kepala BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji saat ditemui wartawan, Rabu (28/12/2022).
Ia melanjutkan, dalam upaya mitigasi bencana non struktural tersebut, pihaknya juga akan memantau 15 Pintu Air yang ada di Jakarta
"Termasuk (pintu air) Angke hulu, Pulogadung, sampai Manggarai. Artinya kalau cuaca cukup ekstrem dengan hujan yang sangat lebat kita memantau ketinggian muka air di pintu-pintu tersebut," papar dia.
"Kalau sedang mengalami siaga dua atau siaga satu tentunya kita bisa memprediksi wilayah mana yang mengalami genangan ataupun banjir. Terutama di bantaran kali atau sungai," tambah Isnawa.
Selain itu kata dia, pihaknya juga akan memenuhi sarana dan prasarana. Ia pun sempat mengadakan sosialisasi kebencanaan kepada 25 kelurahan di Jakarta.
"Itu sifatnya nonstruktural, seperti posko-posko banjir, kegiatan kerja Bakti dan lain-lain," terangnya.
Sedangkan dari sifat strukturalnya, ia pun mencontohkan pada saat Dinas Sumber Daya Air (SDA) melakukan pengerukan kali sungai.
Selain itu, langkah struktural yang lain yaitu kolaborasi untuk membahas kemungkinan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
"Untuk teknologi tersebut kaitannya dengan status siaga bencana," papar dia.
Follow Berita Okezone di Google News
(kha)