Â
BEKASI - Suami dari korban pembunuhan yang dicor di Kota Bekasi, Heri (47), mengaku panik saat tidak mengetahui keberadaan istrinya, Yusi Purawati (47). Kepanikan bertambah saat Heri melihat tumpukan cor semen tidak wajar di rumah kontrakan pelaku, Permana, di Jalan Nusantara 3, Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Heri mengaku panik ketika berusaha menghubungi istrinya melalui handphone, tapi tak ada respons. Ia baru mengetahui lokasi istrinya dengan melacak handphonenya lewat GPS.
"Saya panik pada saat handphone istri saya udah nggak bisa dihubungi pada malam Senin kemarin. Saya mencoba hubungi teman mengaji korban, karena waktu mengaji itu berempat. Saya hubungi teman ngaji yang lain. Saya dapat info selesai mengaji dan mereka sedikit ada makan-makan itu jam 4-an atau sekitar 16.00 WIB," ujar Heri kepada wartawan di kediamannya, Rabu (1/3/2023).
Heri menuturkan, ia bersama keluarga dari sahabat istrinya, Heni Purwaningsih (48), mendapatkan lokasi ponsel tersebut berada di Bekasi. Sesampainya Heri bersama keluarga Heni, mereka terpukul saat melihat tumpukan semen yang masih basah di kontrakan tersebut.
"Singkat cerita, keluarga Pak Permana (pelaku) datang. Kami pun bisa masuk ke kontrakan itu sekitar pukul 10 malam. Kami melihat ada tumpukan coran yang tidak wajar, di bawah tangga. Saya lihat di dalam kamar, Pak Permana telah memotong urat nadi tangannya. Lalu kami disuruh keluar kembali oleh kepala Binmas (Polisi)," ujar Heri sembari menahan isak tangis.
Follow Berita Okezone di Google News
Heri mengaku semakin yakin dengan lokasi ditemukannya istrinya lantaran ada rekaman CCTV di lingkungan tersebut yang menampilkan Yusi dan Heni berboncengan sepeda motor mengunjungi rumah Permana.
"Di lingkungan tersebut, alhamdulillah ada CCTV lingkungan di sana. Terlihat bahwa memang ada istri saya dan Bu Heni berboncengan motor masuk ke rumah kontrakan Pak Permana. Kami minta tolong diperlihatkan CCTV yang waktunya menunjukkan kira-kira istri saya dan ibu Heni itu temannya datang ke situ," tutur Heri.
Sebelumnya, teman pengajian kedua korban, Nunung (46), mengaku sempat menghabiskan waktu bersama kedua korban di pengajian pada Minggu (26/2/2023).
"Aku kan bikin status (whatsapp-red) tuh, terus Yusi nanya 'Boleh dong kalau aku ikut ngaji?'. Terus aku jawab, ya boleh-boleh aja orang kita juga buat umum, gitu kan. jam berapa? Jam 13.00 tapi aku jalan duluan ya kan aku panitia, soalnya aku jam 11 harus udah di TKP," ujar Nunung kepada wartawan di lokasi rumah duka, Rabu (1/3/2023).
Selepas mengaji, salah satu korban, mendiang Yusi mengajak Nunung makan bakso bersama.
"Ya sudah habis ngaji, terus kita makan bakso. Kemudian sebelum makan bakso, dia bilang gini, foto-foto dong masa kita enggak foto-foto. Dia maksa banget minta difoto sebelum makan bakso," ujar Nunung mengungkapkan pengalaman terakhirnya bersama korban.
Nunung mengaku baru mengetahui korban sempat menghilang saat suami korban, Heri menelepon dirinya dalam keadaan panik.
"Tiba-tiba Senin malam, suaminya Yusi pas jam 21.30 atau 22.30, WA saya katanya Yusi belum balik," kata Nunung.
"Saya kaget kan. Lah Mas dari tadi, jam empat kurang seperempat (sore) kita udah pada pulang. Tapi kita sama Yusi mau diajak kita makan es krim, cuma aku nggak bisa soalnya aku mau masak catering, udah gitu aja Mas," sambung Nunung mengulang pembicaraannya dengan suami korban.
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.