JAKARTA - Kejaksaan Agung (Kejagung) masih melakukan upaya damai dalam penanganan kasus penganiayaan terhadap David Ozora, khususnya untuk pacar Mario Dandy Satrio (MDS), AG. Hal itu lantaran AG merupakan pelaku yang masih di bawah umur.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Ketut Sumedana mengatakan bahwa langkah damai dilakukan lantaran menjadi perintah Undang-Undang. Lalu alasan lainnya yaitu untuk menjaga masa depan dari pada anak yang berkonflik hukum itu.
"Terkait dengan pelaku anak AG, Undang-Undang tentang sistem peradilan anak mewajibkan aparat penegak hukum agar setiap jenjang penanganan perkara pelaku anak untuk melakukan upaya-upaya damai untuk menjaga masa depan anak yang berkonflik dengan hukum yakni diversi bukan restorative justice," kata Ketut dalam keterangannya, Sabtu (18/3/2023).
Meski demikian, upaya damai ini hanya bisa terjadi jika ada pemberian maaf dari korban serta keluarga korban. Sehingga, jika hal itu tidak terpenuhi, maka AG juga harus menyelesaikan kasus di meja hijau.
"Di versi hanya bisa dilaksanakan apabila ada perdamaian dan pemberian maaf dari korban dan keluarga korban. Bila tidak ada kata maaf, maka perkara pelaku anak harus dilanjutkan sampai pengadilan," jelas dia.
Berbeda dengan AG, Kejagung justru memastikan dua pelaku lainnya yang juga sudah menjadi tersangka yaitu Mario Dandy Satrio dan Shane Lukas harus ditindak tegas. Hal itu lantaran perbuatan mereka sangat keji dan berdampak luas bagi kehidupan masyarakat.
Follow Berita Okezone di Google News